Inspirasi Internasional Terkini
Beranda / Terkini / Anies Kritik Oxford University karena Abaikan Peran Peneliti Indonesia dalam Temuan Rafflesia hasseltii

Anies Kritik Oxford University karena Abaikan Peran Peneliti Indonesia dalam Temuan Rafflesia hasseltii

ICONNEWS | Jakarta — Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang menjabat dari tahun 2017 hingga 2022, mengkritik Universitas Oxford setelah lembaga tersebut merilis temuan tentang Rafflesia hasseltii tanpa memberikan penghargaan kepada peneliti Indonesia. Anies mengatakan kelalaian tersebut tidak mencerminkan prinsip kolaborasi dan keadilan akademis.

Kontroversi muncul setelah Universitas Oxford menerbitkan penelitian terbaru tentang Rafflesia hasseltii, spesies bunga langka yang ditemukan di Indonesia, tanpa menyebutkan keterlibatan peneliti lokal yang telah terlibat dalam studi dan upaya konservasi tersebut.
Beberapa pihak menilai tindakan ini sebagai pengabaian hak akademik ilmuwan Indonesia.

Anies Baswedan juga angkat bicara mengenai situasi ini. Beliau menekankan bahwa penelitian tentang keanekaragaman hayati Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kontribusi ilmuwan lokal yang bekerja langsung di lapangan. Beliau mengatakan bahwa penghargaan ilmiah harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat, terutama negara asal spesies yang diteliti.

Anies juga menekankan pentingnya kolaborasi yang etis dalam penelitian internasional. Ia menekankan bahwa kerja sama antarnegara seharusnya menguntungkan semua pihak yang terlibat, alih-alih mengabaikan kontribusi peneliti lokal yang telah berkarya selama bertahun-tahun. Kritik ini didukung oleh beberapa akademisi dan aktivis lingkungan yang meyakini pengabaian semacam itu masih umum dialami oleh para peneliti dari negara-negara berkembang. Sementara itu, beberapa lembaga penelitian dalam negeri mendesak pemerintah Indonesia untuk memperkuat regulasi terkait penelitian keanekaragaman hayati guna memastikan pengakuan ilmiah dan perlindungan hak kekayaan intelektual bagi spesies endemik Indonesia.

Kontroversi ini menjadi pengingat bahwa kolaborasi ilmiah global harus didasarkan pada transparansi dan penghormatan terhadap kontribusi semua pihak yang terlibat. Ke depannya, diharapkan lembaga-lembaga penelitian internasional akan lebih berhati-hati dalam publikasi mereka agar tidak mengulangi kesalahan serupa yang telah merugikan peneliti Indonesia.

IKA SMANTIKA GELAR BAKTI SOSIAL LENGKAP UNTUK MASYARAKAT PASIRTALAGA

Oleh : Almaida Lutfiaisyah – Icon News
Reporter : Almaida Lutfiaisyah | Editor: Purwanto S.E

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement